- HOME
- QUIZ
- PROFIL DESA
- RPJM-DESA
- LAYANAN ONLINE
- SITUS KEMENDAGRI
- Kemendagri
- Sekretariat Jendral
- Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum
- Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
- Ditjen Otonomi Daerah
- Ditjen Bina Pembangunan Daerah
- Ditjen Bina Pemerintahan Desa
- Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil
- Ditjen Bina keuangan Daerah
- Inspektorat Jendral
- Badan Penelitian dan Pengembangan
- Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
- Institut Pemerintahan Dalam Negeri
- KORAN ONLINE
Meriah! Acara Penilaian Perkembangan Desa (Lomba Desa) di Desa Tumbuh Mulia
Tumbuh Mulia – TM Online: Pada hari ini, Jumat (13/5) telah
berlangsung acara penilaian evaluasi perkembangan desa di desa Tumbuh
Mulia Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur.
Para dewan juri disambut oleh masyarkat di pertigaan jalan desa Tumbuh Mulia. Sehinga dewan juri harus rela berjalan kaki menuju kantor desa. Di sepanjang perjalan para dewan juri bisa menyaksikan lebih dekat seperti apa perkembangan desa Tumbuh Mulia.
Para dewan juri disambut oleh masyarkat di pertigaan jalan desa Tumbuh Mulia. Sehinga dewan juri harus rela berjalan kaki menuju kantor desa. Di sepanjang perjalan para dewan juri bisa menyaksikan lebih dekat seperti apa perkembangan desa Tumbuh Mulia.
ASAL USUL PRESEAN TRADISI LOMBOK
Asal Usul
Suku bangsa Sasak yang berdiam di Pulau Lombok, Provinsi NusaTenggara
Barat, memiliki banyak unsur-unsur kebudayaan yang hingga saat ini masih
dipertahankan. Salah satu dari sekian banyak unsur kebudayaan yang
ditumbuhkembangkan dan dipertahankan tersebut adalah kesenian berupa
sebuah permainan yang disebut peresean atau dalam bahasa Indonesia dapat
diartikan sebagai pelindung atau penangkis pukulan (Idealita, 2011).
Jadi, dalam permainan ini para pemainnya akan melakukan suatu
pertarungan (saling pukul) dengan menggunakan sebatang tongkat dari
rotan sebagai alat pemukul dan sebuah perisai atau dalam bahasa setempat
disebut ende untuk menangkis pukulan lawan.
MASJID PERTAMA DI PULAU LOMBOK
Masjid kuno Bayan Beleq berukuran 9 X 9 meter persegi, dengan dinding rendah dari anyaman bambu. Sementara atapnya berbentuk tumpang yang tersusun rapi dari bilah bambu atau dikenal dengan bahasa Dayan Gunung atap santek dengan lantai tanah yang dasarnya dari susunan batu kali.
SIAPA DAN DARI MANA ? PENGHUNI PERTAMA GUMI NUSA TENGGARA BARAT
Seperti halnya suku-suku bangsa
lainnya di Indonesia ini, maka penghuni pertama di Nusa Tenggara Barat juga
berasal dari Asia Tenggara. Sebagian besar penduduk di Nusa Tenggara Barat
bertempat tinggal di pulau Lombok dan penduduk asli ini disebut suku bangsa
Sasak. Sedangkan penduduk asli di Pulau Sumbawa dibagi 2 golongan yaitu yang
mendiami Kabupaten Sumbawa disebut suku bangsa Sumbawa atau dikalangan rakyat
lebih dikenal dengan sebutan Samawa dan suku bangsa Bima (dikalangan penduduk
lebih terkenal dengan sebutan dou Mbojo)
yang mendiami kabupaten Bima dan Dompu yang dapat dibagi lagi menjadi penduduk
asli Donggo Timur berdiam dipegunungan Lambitu dan penduduk asli Donggo barat
mendiami daerah sekitar pegunungan Soromandi. Adapun penduduk pendatang berasal
dari Bali, Sulawesi selatan, Jawa, Kalimantan, Sumatera, Maluku dan Nusa
Tenggara Timur. Pendatang dari Sulawesi selatan, pada umumnay berdiam di daerah
pesisir baik di pulau Lombok maupun di pulau Sumbawa yang sebagian besar mereka
ini adalah pelaut dan pedagang. Percampuran antara penduduk asli dengan
pendatang di daerah ini telah berjalan sejak lama, sehingga terjadi percampuran
darah antara suku Sasak, Bali, Sumbawa, Bima, Sulawesi dan sebagainya sehingga
menciptakan penduduk Indonesia asli.
1.Pulau Lombok
Dari
berbagai sumber lisan dan tulisan (lontar dan babad), dapat kita ketahui
berbagai nama untuk pulau Lombok. Nama Lombok ini kita jumpai dalam
Negarakartagama (Decawanana). Dalam
lontar itu Lombok Mirah untuk Lombok
Barat dan Sasak Adi untuk Lombok Timur. Dari sumber lisan, pulau
ini dinamakan pulau Sasak, oleh karena Pulau ini